Senin, 26 Oktober 2015

Review Jurnal Perilaku Konsumen

Analysis of Forming Variable Consumer Satisfaction In Retail
Hypermarkets in Paris
Raudhah Maria Ulfah
Faculty of Economics

1. Pendahuluan

Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Peluang inilah yang ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif membangun jaringan ritel di kota-kota besar di Indonesia. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modern di kota Paris, bisa dilihat ritel modern baru di Paris, misalnya Hypermart,Carrefour, dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.


 2.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen hipermarket di Paris pada bulan Mei – Agustus 2008. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi. Mengingat besarnya populasi, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen pada ritel hipermarket di Paris.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Analisis Korelasi Antar Variabel
Untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris dan memudahkan membuat hipotesis, maka dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson seperti dibawah ini :
 
Tabel 3. Pearson Correlations
Correlations

Correlations


Physical
Andal
Perceptive
Assurance
Empathy
Fisik  Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
1
.
100
376
000
100
570
000
100
398
000
100
243
015
100
Andal  Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
376
000
100
1
.
100
765
000
100
426
000
100
373
000
100
Perceptive Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
570
000
100
765
000
100
1
.
100
692
000
100
644
000
100
Assurance  Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
398
000
100
426
000
100
692
000
100
1
.
100
822
000
100
Empathy  Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
243
015
100
373
000
100
644
000
100
822
000
100
1
.
100

Sumber : data diolah spss.11
Dari tabel 4.4 diatas dapat dianalisa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen. Dengan melihat hasil analisis Pearson dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap–tiap korelasi menunjukkan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat, hal ini dapat ditunjukkan dengan angka sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0.000.

2.Analisis Faktor
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel – variabel yang membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Tabel Component Matrix seperti berikut :


Tabel 4. Component Matrix
Component
                   1
Physical Evidence               0.619
Realibility                           0.741
Response Resources          0.933
Assurance                          0.857
Empathy                             0.797

Dari tabel tersebut di atas komponen daya tanggap merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

4.Kesimpulan dan Penutup
 Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris adalah signifikan.
2. Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama    kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Dengan mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris, maka penelitian ini bisa menjadi masukan bagi pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya kedalam strategi pemasaran.
Daya Tanggap menunjukkan variabel yang paling mendominasi dalam membentuk kepuasan konsumen berbelanja pada ritel hipermarket di Paris, untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hipermarket diterima baik oleh konsumen.