Kamis, 27 Desember 2012

Narkoba Terhadap Remaja


Masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja di belahan dunia ini.

Oleh karena pergaulan di masa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan orangtua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja.Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang “lemah”, bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.

Apa akibat penyalahgunaan narkoba?
Pada dasarnya akibat penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi akibat fisik dan psikis. 

Beberapa akibat fisik ialah kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru, dan penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian.Akibat psikis yang mungkin terjadi ialah sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku, sampai mengalami sakit jiwa.
Akibat fisik dan psikis tersebut dapat menimbulkan akibat lebih jauh yang mungkin mengganggu hubungan sosial dengan orang lain. Bahkan acapkali pula merugikan orang lain. Sebagai contoh, perkelahian dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pelaku tidak berada dalam keadaan normal, baik fisik maupun psikis.

Di Indonesia lingkungan yang paling penting adalah keluarga. Kesediaan keluarga untuk menerima remaja yang pernah menggunakan narkoba di tengah keluarga merupakan dukungan yang amat berharga. Sebagian remaja dapat meneruskan pendidikannya dan memperoleh pekerjaan. Namun, sebagian lagi tak mungkin meneruskan sekolah dan harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus berjuang untuk hidup dengan bekal pendidikan yang terbatas.

            Hendaknya kita dapat meningkatkan berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat. Kita perlu bergandeng tangan untuk mencegah remaja menggunakan narkoba.Adapun bagi remaja yang telah menggunakan diperlukan layanan yang terpadu untuk membawa mereka kembali ke tengah masyarakat. Layanan tersebut rumit dan memerlukan upaya jangka panjang, tetapi semua upaya itu patut kita kerjakan karena sebagian masa depan Indonesia ada di tangan mereka mereka

PUDARNYA BAHASA KITA



Dahulu, sebelum bangsa Indonesia merdeka dan masih berada dalam masa penjajahan, tiap daerah masih berbahasa dengan bahasa daerahnya masing-masing, belum ada semangat persatuan didalamnya. Pada saat itu, orang Indonesia yang mampu berbahasa asing sesuai dengan bahasa penjajah saat itu dianggap superior sedangkan orang Indonesia yang hanya berbahasa daerahnya dan tidak mampu berbahasa asing dianggap inferior.

Sekarang, sejarah sepertinya terulang kembali, Indonesia sekarang sedang terpuruk lagi. Banyak orang Indonesia yang bahasanya menjadi kebarat-baratan, keamerika-amerikaan, bahkan sekarang kekorea-koreaan. Banyak perselisihan, kerusuhan dan peperangan antara bangsa indonesia sendiri.  Bagaimana dengan bangsa Indonesia sendiri pada saat sekarang? Bangsa Indonesia malah terpuruk, terpecah-pecah dan hilang rasa persatuan dan rasa bangganya akan bahasa Indonesia sendiri. Mereka lebih bangga dengan berbahasa asing.

Dari sisi sejarah, sebenarnya kita patut bangga memiliki bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia terbukti mampu menunjukkan identitasnya bahwa kita adalah bangsa yang mandiri dan merdeka sebagai bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia bisa bertahan dan menunjukkan eksistensinya pada masa perjuangan bangsa  melawan penjajahan untuk mencapai kemerdekaan. Bahasa Indonesia melalui momen sumpah pemudanya saat itu hadir sebagai pemersatu seluruh bangsa. Niscaya kalau bahasa Indonesia tidak hadir sebagai salah satu pemersatu bangsa, sulit rasanya melihat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka sekarang.

Mari kita tingkatkan  rasa cinta kita kembali berbahasa Indonesia, niscaya persatuan akan kita dapatkan kembali, niscaya kerusuhan dan peperangan antara kita sendiri dapat dihilangkan. Tingkatkan kekuatan bahasa Indonesia lagi baik melalui kekuatan lisan dan tulisan. Dari sisi tulisan, saya melihat bahasa Indonesia  masih terpusat di daerah barat Indonesia. Masih jarang penulis yang lahir dari daerah timur Indonesia. Mari kita dorong agar lahir penulis-penulis cemerlang dari seluruh pelosok indonesia yang membawa nama bangsa dan bahasa Indonesia.

Budaya Organisasi dalam Perusahaan



Budaya disebut dengan suatu prilaku dan tatanan yang yang diperoleh berdasarkan pengalaman, dan kebiasaan yang berkesinambungan. Setiap kita memiliki pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan dan berprilaku. Dimana hal ini terjadi karena adanya interaksi diantara kita dan lingkungan.

Organisasi yang terdiri atas berbagai kelompok individu, akan  melahirkan suatu kebiasaan yang lama-kelamaan akan membentuk suatu budaya dalam sistem organisasi tersebut. Budaya ini dihasilkan karena adanya pengaruh perilaku individu serta pemikiran yang dirasa benar oleh suatu atau beberapa organisasi berupa tindakan-tindakan yang dipelajari dan diajarkan ke generasi berikutnya.

Budaya organisasi setiap perusahaan, biasanya dipengaruhi oleh pendirinya. Mereka itulah yang mengambil keputusan sebagai penentu arah strategi organisasi. Dan pegawai adalah hal yang paling dominan sebagai penentu dan berjalannya organisasi sehingga terciptanya budaya dalam suatu etos kerja. Itu dicapai melalui interaksi atau sosialisme yang terjadi antar pegawai atau karyawan perusahaan tersebut dengan pihak manajemen perusahaan.

Menurut Robbins (1996), mengatakan bahwa budaya organisasi dalam sebuah perusahaan, meliputi beberapa hal, yakni :
·         Terdapat nilai dominan yang didukung oleh organisasi
·         Terdapat falsafah yang menuntut kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan
·         Terdapat cara kerja yang dilakukan di perusahaan itu.
·         Adanya asumsi dan keprcayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi

Menurut sudut pandang karyawan, budaya organisasi itu memberi sudut pandang bagi mereka terhadap segala sesuatu yang perlu dilakukan. Dalam membentuk, mengembangkan, memperkuat, atau mengubah sebuah organisasi, diperlukan sebuah praktek dalam menyatukan karyawan dan nilai budaya organisasi.

Caranya adalah, dengan melakukan sosialisasi dengan melalui transformasi budaya organisasi berupa serangkaian aktivitas secara tepat yang akan menghasilkan aktivitas individual dan keberhasilan organisasi.

Jadi, sebuah kebudayaan tidak muncul begitu saja didalam organisasi, tetapi perlu adanya pembentukan dan pembelajaran yang matang dan berkesinambungan.

Jumat, 21 Desember 2012

Wanita dari Masa ke Masa

Mungkin ini adalah era yang terjadi dengan nenek dan kakek kita ketika bangsa ini masih di zaman rekiplik. Wanita cukup belajar mempersiapkan diri menjadi istri yang baik tanpa pernah mengecap pendidikan dan pembelajaran.

Bagaimana dengan saat ini, apakah sosok wanita itu? Saya sering menanamkan dalam hati bahwa prinsip tidak boleh perubah walaupun perwujudannya mungkin berubah-ubah. Wanita akan tetap menjadi wanita sekalipun budaya yang terjadi sudah berubah. Wanita tetap bisa sabar dan pengertian sekalipun tidak memungkinkan lagi berjalan sambil melenggak. 
Sekalipun wanita dituntut mampu berpikir sedikit dibawah pria atau sebanding dengan pria itu bukan mengubah esensi dari wanita. Kehidupanlah yang menuntut itu, dan itu adalah perwujudan salah satu kelembutan yang merupakan kekuatan dari wanita. 
Wanita lembut tidak harus menggunakan gaun yang panjang, tetapi dengan celana panjang dan setelan kemeja juga dia akan tetap perempuan. Wanita itu dinyatakan dari dalam diri bukan sesuatu yang terlihat diluar.

Wanita juga sudah mampu terjun dalam perkembangan teknologi yang ada dan sudah mengisi semua bidang kehidupan. Wanita tidak jarang menjadi besar dalam industri dan juga dalam segala ragam bisnis yang ada. Bukan hanya teknologi informasi yang membuat jarak tidak ada dalam arti sempit. 

Kemajuan teknologi juga menyebabkan perbedaan pria dan wanita dalam era ini sudah tidak ada lagi. Apapun yang dilakukan pria mungkin mampu dilakukan wanita. Tetapi itu hanya perwujudan yang terlihat saja. Secara esensi mereka tetap dua insan yang berbeda.

Teknologi membuat wanita yang tadinya bisa melenggak menjadi wanita yang selalu terburu-buru. Pekerjaan dan target-target tidak memungkinkan wanita untuk bergaun panjang dan lamban di kantor. 

Kemajuan teknologi membuat banyak perubahan yang terjadi pada wanita. Tetapi kita harus selalu sadar bahwa itu hanya perwujudan yang bisa dilihat yang tidak boleh mengubah prinsip menjadi wanita dan esensi kita sebagai wanita. 

Prinsip hidup wanita adalah tetap sebagai penolong dan hidup berdampingan dengan pria dengan segala perbedaannya. Bukan untuk menjadi lebih dari pria dan menyatakan kalau wanita juga tidak kalah dengan pria. Yang pasti pria dan wanita akan tetap berbeda sekalipun sering melakukan pekerjaan yang sama.

Senin, 17 Desember 2012

KORUPSI SEBAGAI KEBIASAAN

Hampir setiap hari kita dengar kata korupsi, koruptor dan sebagainya. Topik-topik tersebut memang sangat menarik untuk dibahas atau dijadikan bahan perdebatan, mulai dari seorang amatiran sampai seorang pakar semuanya seakan-akan berlomba-lomba untuk menjadikannya sebagai topik pembicaraan. Memang tidak dapat disangsikan Korupsi ini seakan-akan telah mengakar dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat kita, mulai dari kasus Korupsi kelas kakap sampai kasus korupsi kelas teri. Korupsi,Kolusi dan Nepotisme mungkin  sudah menjadi budaya masyarakat negeri ini, memang sangat miris ketika paradigma yang terbentuk dalam masyarakat  terkait korupsi ini dianggap sebagai budaya masyarakat, tapi apa daya untuk mengelak jika realitas telah menjawab demikian.
Sudah sejak lama  pemerintah mendengungkan untuk menjadikan Korupsi,Kolusi dan Nepotisme menjadi musuh bersama , tapi realitas yang ada saat sekarang ini kasus-kasus Korupsi masih langgeng dan merajalela di negeri ini, hal ini menyebabkan  image negatif dalam masyarakat terhadap Pemerintah , seakan-akan pemerintah tidak serius dalam memberantas praktek-praktek Korupsi dan kawan-kawan di negeri ini, bahkan seakan-akan pemerintah hanya memberikan seruan-seruan kosong untuk meredam gejolak masyarakat yang telah geram terhadap berbagai macam praktek-praktek Korupsi yang terjadi, hal ini dibuktikan masih banyaknya praktek-praktek Korupsi di negeri ini, dan yang lebih ironis ialah ketika nama-nama orang yang di indikasi kan melakukan tindak Korupsi kelas kakap adalah orang-orang terdekat orang nomor satu di negeri ini, kondisi ini menyebabkan semakin hilangnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam usaha memberantas praktek korupsi di negeri ini.

Hilangnya kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah menyebabkan rakyat mau tidak mau harus berusaha sendiri dalam memberantas praktek-praktek korupsi di negeri ini, kondisi ini membuat masyarakat terkadang bersifat sok tahu dan meraba-raba dalam menyikapi kasus-kasus korupsi di negeri ini, memang kondisi ini sangat menyesakkan dada mengingat masih adanya pemerintah yang berdaulat namun rakyat dipaksa berjalan sendiri dalam memberantas praktek-praktek Korupsi. Saat rakyat bertindak sendiri tanpa didampingi oleh sang pengelola Negara  dalam memberantas praktek-praktek korupsi, kondisi ini dapat menyebabkan tindakan-tindakan yang bersifat main hakim sendiri dan cenderung melanggar kaidah-kaidah hukum yang ada. Namun lain hal saat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap Pemerintah dan kondisi ini membuat masyarakat menjadi skeptis dan apatis terhadap praktek-praktek korupsi yang terjadi, saat kondisi tersebut mencapai puncaknya maka tidak heran jika korupsi  dipandang sebagai budaya masyarakat negeri ini, hal ini merupakan paradigma yang terbentuk dalam masyarakat  yang  frustasi menanggapi banyaknya kasus-kasus Korupsi yang tak perah jelas penyelesaiannya ditambah rasa kekecewaannya terhadap  penyelenggara Negara yang tak pernah serius menghilangkan berbagai macam praktek-praktek Korupsi,Kolusi dan Nepotisme di negeri ini.

TAWURAN DAN DIANTARA PENYEBAB


Baru-baru ini kita mulai dipanaskan kembali dengan budaya tawuran di antara para pelajar. Sampai-sampai terjadi korban jiwa. Dan sungguh sadis, tawuran kali ini bukan hanya dengan main tangan, tetapi lebih dari itu menggunakan senjata tajam.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang kami amati sebagai penyebab tawuran, yaitu kami bagi menjadi faktor internal maupun eksternal.
Faktor Internal

1- Kurangnya didikan agama
Faktor internal yang paling besar adalah kurangnya didikan agama.  Jika pendidikan agama yang diberikan mulai dari rumah sudahlah bagus atau jadi perhatian, tentu anak akan memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia inilah yang dapat memperbaiki perilaku anak
Jadi tidak semua anak mesti cerdas. Jika cerdas namun tidak memiliki akhlak mulia, maka ia pasti akan jadi anak yang brutal dan nakal, apalagi jika ditambah jauh dari agama.
2- Pengaruh teman
Faktor lainnya yang ini masih masuk faktor internal adalah lingkungan pergaulan yang jelek.
Biasanya karena pengaruh teman, takut dibilang “cupu loe ga mau ikut tauran, punya nyali ga loe..??” atau “ini kan buat kebaikan sekolah kita, klo loe ga ikut mending ga usah jadi temen gue”. Kalau anak sudah memiliki agama yang bagus ditambah ia tahu bagaimana pergaulan yang buruk mesti dijauhi, ditambah dengan ia tidak mau perhatikan ucapan kawannya atau kakak angkatannya “cupu” atau “culun”. Tentu ia tidak mau terlibat dalam tawuran.

Faktor Eksternal
Selain faktor internal faktor eksternal secara tidak langsung mendorong para pelajar pelajar untuk melakukan aksi tawuran. Di antara faktor tersebut salah satunya
Kurangnya perhatian orang tua.
Saat ini pendidikan anak sudah diserahkan penuh pada sekolah. Orang tua (ayah dan ibu) hanya sibuk untuk cari nafkah mulai selepas fajar hingga matahari tenggelam. Sehingga kesempatan bertemu dan memperhatikan anak amat sedikit. Jadinya, tempat curhat dan cari perhatian si anak adalah pada teman-temannya. Kalau yang didapat lingkungan yang jelek, akibatnya ia pun akan ikut rusak dan brutal. Beda halnya jika ibunya berdiam di rumah. Tentu dia akan lebih memperhatikan si anak
Biasanya para pelaku tawuran adalah golongan pelajar menengah ke bawah. Disebabkan faktor ekonomi mereka yang pas-pasan bahkan cenderung kurang membuat membuat mereka melampiaskan segala ketidakberdayaannya lewat aksi perkelahia. Karena di antara mereka merasa dianggap rendah ekonominya dan akhirnya ikut tawuran agar dapat dianggap jagoan.
Jadi, yang terpenting dari ini semua adalah tarbiyah (pendidikan) agama dan pembinaan iman, ini faktor penting yang membuat anak tercegah dari tawuran, di samping pula perhatian orang tua. Semoga kita menyadari hal ini.

CORAK SOSIAL BUDAYA INDONESIA SEKARANG


Indonesia hari ini adalah sebuah gambaran tentang masyarakat konsumen yang tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi. 

Khususnya Indonesia hari ini adalah sebuah hiruk pikuk orang memadati shopping mall, bingung memilih barang atau hanya puas untuk sekadar memegang. Membaca Indonesia hari ini, adalah estalase industri waktu luang, industri mode dan fashion, industri kecantikan, industri kuliner, industri kebugaran, industri gosip, industri perumahan mewah dan apartemen. 

Perubahan cepat dalam teknologi informasi saat ini telah mengubah kebudayaan sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan dan pedesaan. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu melakukan transaksi ekonomi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi satelit dan komputer. Kini pun kita masuk dalam ikatan kebudayaan global.

            Corak kebudayaan global telah memerdekakan dan membebaskan manusia. Perubahan kebudayaan lokal dan sosial akibat revolusi informasi ini tidak dapat dielakkan. Masyarakat perkotaan yang memiliki akses terhadap informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh kebudayaan global. Masyarakat perkotaan dipengaruhi terutama dilakukan melalui media massa secara cepat. Media memberi kontribusi yang cukup besar dalam mengkonstruksi realitas tersebut. Dan, konstruksi tersebut tidak selamanya bertahan. Dalam waktu yang berubah secara cepat, media juga tak jarang kemudian mendekonstruksi, dan merekonstruksi realitas yang ada.

GLOBALISASI DAMPAK PERUBAHAN BUDAYA (INDONESIA)



     Globalisasi kebudayaan adalah globalisasi yang mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan yang ada di masyarakat yang telah dibawa oleh nenek moyang/leluhur sejak dahulu kala. Selain dampak positif yang diberikan globalisasi untuk manusia dan bangsa didunia ini ,globalisasi pun juga mempunyai dampak negatif antara manusia dan bangsa didunia ini .salah satunya adalah globalisasi kebudayaan yang sedikit demi sedikit menghilangkan kebudayaan nenek moyang/leluhur di indonesia .

Dampak positif globalisasi kebudayaan .      

 Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan .
banyak yang tidak mengetahui jikalau salah satu dampak positif yang diberikan globalisasi kebudayaan yang dapat mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat kita yaitu bisa mendapatkan banyak informasi dan ilmu pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung .secara langsung nya adalah jika kita pergi keluar kota yang ada di indonesia atau pun keluar negeri kita datang ke suatu tempat yang sedang mengadakan acara-acara festival dan di pertunjukan di depan umum kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih tentang kota/Negara tersebut .
secara tidak langsung nya adalah kita dapat mengetahui tentang informasi dan ilmu pengetahuan lebih serta keanekaragaman budaya yang ada diluar kota indonesia /diluar negeri yaitu dengan cara lewat media cetak,media elektronik dan jejaring sosial tanpa harus pergi jauh-jauh keluar kota atau bahkan keluar negeri yang dapat menghabiskan banyak uang .

Mempermudah proses pembuatan alat-alat musik tradisional
Selain dampak positif dari globalisasi kebudayaan adalah dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dan dampak positif lainnya adalah dapat mempermudah proses pembuatan alat-alat musik tradisional,kebanyakan masyarakat indonesia membuat alat musik tradisional secara manual dan hasilnya pun cukup banyak membuang-buang waktu dan tenaga adanya globalisasi kebudayaan sekarang masyarakat indonesia tidak perlu membuat alat-alat musik tradisional secara manual .karna dengan adanya globalisasi kebudayaan ini masyarakat indonesia dengan mudah membuat dengan bantuan mesin-mesin yang berteknologi canggih dan modern,dan hasilnya pun terbukti lebih menghemat tenaga dan alat-alat musik tradisionalnya pun bisa sekali pembuatan langsung mendapatkan hasi-hasil yang banyak dan kualitasnya pun terjamin.
 Banyaknya imigrasi dari suatu negara kenegara lain.
Banyaknya turis mancanegara yang sengaja berimigrasi dikarnakan tertarik/suka dengan kebudayaan-kebudayaan yang beraneka ragaman yang ada didunia ini,mungkin itulah salah satu faktor terjadinya imigrasi dari suatu negara ke nagara lain .bahkan banyak juga turis mancanegara yang suka dengan kebudayaan-kebudayaan negara tersebut samapai rela menjadi imigrasi gelap.mungkin itu salah satutejadinnya imigrasi gelap yang sering terjadi didunia ini .
Berkembangnya turisme dan pariwisata
Banyak negara-negara didunia ini yang mendongkrak keuntungan untuk negaranya dengan cara meningkkatkan tempat pariwisata.contohnya dinegara indonesia pariwisata yang terkenalnya adalah dibali,diindonesia lewat menteri kebudayaan dan pariwisata,banyak yang tidak mengetahui bahwa indonesia kaya akan alam dan pariwisata yang indah-indah dan jika dimanfaatkan dengan baik pasti bisa memajukan bangsa dan tidak kalah bersaing dengan negara-negara maju didunia .banyak turis mancanegara yang datang ke indonesia untuk menikmati pariwisata diindonesia dan bahkan banyak pula yang mencantumkan jadwal liburannya untuk bersenang-senang dengan keluargannya .

Dampak negatif globalisasi kebudayaan

Tercampur nya kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan lain
Contoh bahasa dan perilaku yang tercampur aduk dengan kebudayaan asing.
 Lebih senang dengan kebudayaan luar dibanding dengan budaya dalam negeri
Perlu kita sadari bahwa anak-anak remaja saat ini lebih senang dengan budaya luar dibanding budaya dalam
negeri .Contoh :segi pakaian,segi musik dan segi bahasa.
Memperburuk citra indonesia dimata dunia
Jika kebudayaan indonesia telah tercampur dengan kebudayaan asing dan bahkan masyarakat indonesia sudah tidak mau memperdulikan/melestarikan kebudayaannya sendiri bukan    tidak mungkin nama baik indonesia dimata dunia akan tercoreng karna dianggap tidak bisa melestarikan/menjaga kebudayaannya.

           Untuk itu mulailah dari sekarang kita jaga/lestarikan kebudayaan-kebudayaan indonesia salah satunya dengan cara mengadakan acara-acara tradisional/daerah yang dapat menjaga/melestarikan kebudayaan-kebudayaan indonesia.

Selasa, 30 Oktober 2012

PENGARUH BUDAYA SUNDA TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Budaya merupakan suatu cara hidup yang dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan secara turun – temurun dan bisa berkembang dan akan jadi tradisi bila di budidayakan secara kontinu. Dalam hal ini, kita akan membahas budaya sunda khususnya dalam kemampuan manajerial masyarakat yang ada di dalamnya. Budaya sunda di kenal dengan budaya yang menjunjung tinggi nilai sopan santun dengan karakter yang mudah bergaul, ramah tamah, dan sangat menghormati orang yang lebih tua. Terdiri akan beraneka ragam nilai-nilai budaya dan kesenian yang menghiasinya. Dalam budaya sunda sendiri, kita akan melihat dampak sistem manajerial dalam masyarakatnya maupun secara eksternal.

B. RUMUSAN MASALAH
* Bagaimana masyarakat sunda menata tradisi dan budaya mereka?
* Apakah dampak budaya sunda terhadap kemampuan manajerial?
* Apakah makna manajemen dalam budaya sunda?

C. PEMBATASAN MASALAH

Dengan mengacu pada Latar belakang, maka ini hanya membahas sampai keterkaitan budaya sunda terhadap kemampuan manajerial.
BAB II
PEMBAHASAN

Kebudayaan Sunda yang ideal sering dikaitkan sebagai kebudayaan raja-raja Sunda atau tokoh yang diidentikkan dengan raja Sunda. Dalam kaitan ini, jadilah sosok Prabu Siliwangi dijadikan sebagai tokoh panutan dan kebanggaan urang Sunda karena dimitoskan sebagai raja Sunda yang berhasil, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.
Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni Cageur ; yang artinya sehat jasmani dan rohani, Bageur ; baik hati, memberi nasehat antar sesama , Bener ; tidak bohong, dan loyal dalam melaksanakan tugas, Singer ; penuh mawas diri, dan Pinter ; pandai Ilmu dunia dan akhirat . Ini sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Intinya, budaya sunda menata tradisi dan budaya mereka dengan prinsip di turunkan secara turun temurun oleh pendahulunya, yakni terutama Raja raja sunda terdahulu dengan sistem manajerial kuno tentunya.
Manajerial merupakan penataan atau pengelolaan suatu organisasi yang tentunya berhubungan langsung dengan pemimpin. Dalam budaya sunda, pemimpin disini adalah raja. Jadi, dampak budaya sunda dalam suatu kemampuan manajerial yakni menciptakan keturunan dengan unsur moral, tata perilaku, adat dan tradisi yang berkembang dengan pola yang di bentuk oleh pemimpin atau raja terdahulu.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Budaya sunda memiliki watak dan unsur budaya yang bermacam macam. Dalam prinsip nya, masyarakat sunda mempunyai patokan dalam menata dan mengelola budayanya. Patokan nya yakni orang terdahulu, raja raja sunda, dan nenek moyang mereka. Dapat disimpulkan bahwa dampak manajerial budaya sunda adalah kegiatan masyarakat yang dikelola dan diatur dengan tujuan sesuai yang di inginkan dengan berlandaskan etos budaya yang di ajarkan oleh pemimpinnya atau orang terdahulu.

B. SARAN
Masyarakat  sunda sebagian  tidak lagi menerapkan berbagai kegiatan manajemen yang sesuai dengan budaya asli akibat pengaruh sistem manajerial (budaya) asing. Dengan ini diharapakan masyarakat sunda selalu menjaga budaya dan corak asli budaya sunda. Baik dalam perencanaan pembangunan ekonomi dan tata cara pemerintahan (manajerial),  demi terjaganya budaya sunda dengan sistem kelola yang tanpa mengabaikan tradisi budaya itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Bapak Eman Sulaeman. 2011. Watak Budaya Sunda. http://www.kasundaan.org/id.   2 oktober 2012
Wikipedia. 2012. Budaya Sunda. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda.  2 Oktober 2012