Kamis, 27 Desember 2012

Budaya Organisasi dalam Perusahaan



Budaya disebut dengan suatu prilaku dan tatanan yang yang diperoleh berdasarkan pengalaman, dan kebiasaan yang berkesinambungan. Setiap kita memiliki pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan dan berprilaku. Dimana hal ini terjadi karena adanya interaksi diantara kita dan lingkungan.

Organisasi yang terdiri atas berbagai kelompok individu, akan  melahirkan suatu kebiasaan yang lama-kelamaan akan membentuk suatu budaya dalam sistem organisasi tersebut. Budaya ini dihasilkan karena adanya pengaruh perilaku individu serta pemikiran yang dirasa benar oleh suatu atau beberapa organisasi berupa tindakan-tindakan yang dipelajari dan diajarkan ke generasi berikutnya.

Budaya organisasi setiap perusahaan, biasanya dipengaruhi oleh pendirinya. Mereka itulah yang mengambil keputusan sebagai penentu arah strategi organisasi. Dan pegawai adalah hal yang paling dominan sebagai penentu dan berjalannya organisasi sehingga terciptanya budaya dalam suatu etos kerja. Itu dicapai melalui interaksi atau sosialisme yang terjadi antar pegawai atau karyawan perusahaan tersebut dengan pihak manajemen perusahaan.

Menurut Robbins (1996), mengatakan bahwa budaya organisasi dalam sebuah perusahaan, meliputi beberapa hal, yakni :
·         Terdapat nilai dominan yang didukung oleh organisasi
·         Terdapat falsafah yang menuntut kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan
·         Terdapat cara kerja yang dilakukan di perusahaan itu.
·         Adanya asumsi dan keprcayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi

Menurut sudut pandang karyawan, budaya organisasi itu memberi sudut pandang bagi mereka terhadap segala sesuatu yang perlu dilakukan. Dalam membentuk, mengembangkan, memperkuat, atau mengubah sebuah organisasi, diperlukan sebuah praktek dalam menyatukan karyawan dan nilai budaya organisasi.

Caranya adalah, dengan melakukan sosialisasi dengan melalui transformasi budaya organisasi berupa serangkaian aktivitas secara tepat yang akan menghasilkan aktivitas individual dan keberhasilan organisasi.

Jadi, sebuah kebudayaan tidak muncul begitu saja didalam organisasi, tetapi perlu adanya pembentukan dan pembelajaran yang matang dan berkesinambungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar