No
|
Judul
|
Penulis
|
Latar Belakang
|
Metode
|
Hasil
|
1
|
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Tupperware pada PT. Indrakinarya Mugisantosa Semarang
|
Mullina Wahyu K, M. Magdalena Minarsi, Mukeri .(2013)
|
Penjualan Tupperware mengalami kenaikan yang besar dibanding penjualan tahun sebelumnya, walaupun harga yang ditawarkan oleh Tupperware cukup mahal bila dibandingkan dengan produk produk lainnya yang menjadi pesaing utama.
|
Metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif.
Uji kualitas data yang dipergunakan uji validitas dengan persamaan product moment dan uji reliabilitas dengan menggunakan cronbach alpha. Alat analisisnya adalah persamaan regresi linier berganda.
|
Variabel harga (X1), lokasi (X2), promosi (X3), dan pelayanan (X4) secara simultan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap keputusan pembelian tupperware. Variabel lokasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
|
2
|
Pengaruh Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Rumah pada Perumahan Bukit Semarang Baru (BSB) City
|
Kuat Supriyono, Leonardo Budi Hasiolan, Moh Mukery Warso. (2014)
|
Dengan mengetahui keputusan konsumen dalam membeli rumah akan dapat ditentukan strategi apa yang dapat dilakukan untuk dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah yang ditawarkan.
|
Pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Data di uji dengan menggunakan uji validitas, realibilitas, dan uji asumsi klasik. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dan melakukan analisis koefisien determinasi (R2)
|
Produk, harga dan promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli rumah, karena nilai t hitung dari setiap variabel indipenden (X) lebih besar dari nilai t tabel (>1,661).
|
3
|
Determinan Perilaku Konsumen Smartphone pada Siswa SMA Negeri di Kota Salatiga
|
Ana Fitriana, Joko Widodo, Amin Pujiati. (2015)
|
Siswa SMAN di Salatiga umumnya menggunakansmartphone namun tidak memperhatikan bagaimana mereka harus cerdas sebagai pelaku konsumsi smartphone. Kebanyakan mereka tidak hanya memilki satu smartphone saja tetapi mereka memilki lebih dari satu.
|
Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi.
|
Faktor psikologi dan faktor sosial memiliki t hitung > 1,98 (t tabel). Pada faktor situasional memiliki t hitung < 1,98 (t tabel). Sehingga penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologi, faktor sosial berpengaruh terhadap perilaku konsumen, sedangkan faktor situasional tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
|
Selasa, 15 Desember 2015
Analisis Jurnal Perilaku Konsumen
Senin, 26 Oktober 2015
Review Jurnal Perilaku Konsumen
Analysis of
Forming Variable Consumer Satisfaction In Retail
Hypermarkets in Paris
Raudhah Maria Ulfah
Faculty of Economics
Hypermarkets in Paris
Raudhah Maria Ulfah
Faculty of Economics
1. Pendahuluan
Industri Ritel yang tumbuh pesat
dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang
dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen
terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Peluang inilah yang
ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif membangun jaringan ritel di
kota-kota besar di Indonesia. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai
keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi
para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modern di kota Paris, bisa
dilihat ritel modern baru di Paris, misalnya Hypermart,Carrefour, dan masih ada
beberapa ritel modern yang lain.
2.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari
responden yang diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen
hipermarket di Paris pada bulan Mei – Agustus 2008. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada
populasi. Mengingat besarnya populasi, maka dalam penelitian ini peneliti
mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen pada ritel hipermarket di Paris.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Analisis Korelasi Antar Variabel
Untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel pembentuk
kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris dan memudahkan membuat hipotesis,
maka dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson seperti dibawah ini :
Tabel 3. Pearson Correlations
Correlations
Correlations
Correlations
Physical
|
Andal
|
Perceptive
|
Assurance
|
Empathy
|
|
Fisik Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
|
1
.
100
|
376
000
100
|
570
000
100
|
398
000
100
|
243
015
100
|
Andal Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
|
376
000
100
|
1
.
100
|
765
000
100
|
426
000
100
|
373
000
100
|
Perceptive Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
|
570
000
100
|
765
000
100
|
1
.
100
|
692
000
100
|
644
000
100
|
Assurance Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
|
398
000
100
|
426
000
100
|
692
000
100
|
1
.
100
|
822
000
100
|
Empathy Pearson Correlation
Sig.(2-tailed)
N
|
243
015
100
|
373
000
100
|
644
000
100
|
822
000
100
|
1
.
100
|
Sumber : data diolah spss.11
Dari tabel 4.4 diatas dapat dianalisa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen. Dengan melihat hasil analisis Pearson dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap–tiap korelasi menunjukkan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat, hal ini dapat ditunjukkan dengan angka sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0.000.
2.Analisis Faktor
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel – variabel yang membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Tabel Component Matrix seperti berikut :
Dari tabel 4.4 diatas dapat dianalisa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen. Dengan melihat hasil analisis Pearson dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap–tiap korelasi menunjukkan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat, hal ini dapat ditunjukkan dengan angka sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0.000.
2.Analisis Faktor
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel – variabel yang membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Tabel Component Matrix seperti berikut :
Tabel 4. Component Matrix
Component
1
Physical Evidence 0.619
Realibility 0.741
Response Resources 0.933
Assurance 0.857
Empathy 0.797
Dari tabel tersebut di atas komponen daya tanggap merupakan
faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
4.Kesimpulan dan Penutup
Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris adalah signifikan.
2. Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.
1. Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris adalah signifikan.
2. Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Dengan mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat
membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Paris, maka penelitian
ini bisa menjadi masukan bagi pengusaha ritel modern untuk lebih memahami
konsumen dan mengaplikasikannya kedalam strategi pemasaran.
Daya Tanggap menunjukkan variabel yang paling mendominasi
dalam membentuk kepuasan konsumen berbelanja pada ritel hipermarket di Paris,
untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan
pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan
pada ritel hipermarket diterima baik oleh konsumen.
Jumat, 22 Mei 2015
Proses Penulisan Karya Ilmiah
Penelitian
ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi
dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering
diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara
sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian
ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam.
Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang,
karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali
mengalami retroduksi.
Berikut adalah proses penulisan karya ilmiah :
A. Halaman
sampul
Berisi judul secara lengkap, kata “karya ilmiah” diajukan sebagai…, lambang, nama penulis, Institusi, tahun, kota.
Berisi judul secara lengkap, kata “karya ilmiah” diajukan sebagai…, lambang, nama penulis, Institusi, tahun, kota.
B. Lembar
Persetujuan
Berisi, Karya Ilmiah oleh…, ini telah disetujui untuk dipresentasikan. Nama lengkap pembimbing 1 dan pembimbing 2, serta tanda tangan keduanya.
Berisi, Karya Ilmiah oleh…, ini telah disetujui untuk dipresentasikan. Nama lengkap pembimbing 1 dan pembimbing 2, serta tanda tangan keduanya.
C. Abstrak
Berisi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.
Note: Pembuatan abstrak dilakukan ketika peneliti telah sampai pada kesimpulan dari penelitian. Abstrak berisi garis besar dari penelitian yang dilakukan peneliti.
Berisi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.
Note: Pembuatan abstrak dilakukan ketika peneliti telah sampai pada kesimpulan dari penelitian. Abstrak berisi garis besar dari penelitian yang dilakukan peneliti.
D. Kata
pengantar
Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan kritik dan saran yang membangun.
Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan kritik dan saran yang membangun.
E. Daftar
isi
Memuat judul bab, judul subbab, judul anak subbab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab dikerik dengan huruf capital.
Memuat judul bab, judul subbab, judul anak subbab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab dikerik dengan huruf capital.
F. Daftar
tabel
Memuat nomor table, judul table, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain di beri jarak 2 spasi.
Memuat nomor table, judul table, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain di beri jarak 2 spasi.
G. Daftar
gambar
Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.
Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.
BAB
1 PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang Penelitian
Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa diselidiki, bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.
Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa diselidiki, bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.
b. Identifikasi
Masalah
Menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic penelitian. Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat pernyataan yang menggugah perhatian.
Menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic penelitian. Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat pernyataan yang menggugah perhatian.
c. Batasan
masalah
Penggunaannya agar permasalahan yang akan dibahas tidak melebar, dengan pembatasan masalah jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya diuraikan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Penggunaannya agar permasalahan yang akan dibahas tidak melebar, dengan pembatasan masalah jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya diuraikan dalam bentuk kalimat pernyataan.
d. Rumusan
masalah
Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian.
Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian.
e. Tujuan
penelitian
Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh peneliti. Di tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh peneliti. Di tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
f. Kegunaan
Penelitian
Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktis, serta pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan selanjutnya. Harus ada keseimbangan antara kegunaan hasil penelitian untuk aspek ilmu dengan aspek praktis.
Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktis, serta pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan selanjutnya. Harus ada keseimbangan antara kegunaan hasil penelitian untuk aspek ilmu dengan aspek praktis.
g. Kerangka
Pemikiran
Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram alur.
Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram alur.
h. Hipotesis
Penelitian.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan. Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan. Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
§ Kajian
pustaka memuat dua hal pokok
1. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang diteliti.
2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab 1.
1. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang diteliti.
2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab 1.
§ Pemilihan
bahan kajian pustaka didasarkan pada dua criteria:
1. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian historis)
2. Prinsip relevansi.
Setiap keerangan yang diperoleh dari sumber pustaka dan dicantumkan dalam karya tulis wajib diikuti keterangan acuan (rujukan).
1. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian historis)
2. Prinsip relevansi.
Setiap keerangan yang diperoleh dari sumber pustaka dan dicantumkan dalam karya tulis wajib diikuti keterangan acuan (rujukan).
BAB
III METODE PENELITIAN
§ Rancangan
Penelitian
Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti.
Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti.
§ Populasi
dan sampel
Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survey sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah:
1. Identifikasi dan batasan tentang populasi dan sampel.
2. Prosedur dan teknik pengambilan sampel.
3. Besarnya sampel.
Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survey sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah:
1. Identifikasi dan batasan tentang populasi dan sampel.
2. Prosedur dan teknik pengambilan sampel.
3. Besarnya sampel.
§ Instrumen
penelitian
Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
§ Teknik
pengumpulan data
Bagian ini menguraikan:
1. Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.
2. Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data.
3. Jadwal serta waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Bagian ini menguraikan:
1. Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.
2. Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data.
3. Jadwal serta waktu pelaksanaan pengumpulan data.
§ Analisis
Data
Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan
Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan
BAB
IV HASIL PENELITIAN
a. Deskripsi
data
Uraikan masing-masing variable yang diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistic deskriptif, seperti : distribusi frekuensi, grafik atau histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.
Uraikan masing-masing variable yang diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistic deskriptif, seperti : distribusi frekuensi, grafik atau histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.
b. Pengujian
hipotesis
BAB
V ANALISA DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :
Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :
1. Menjawab
masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
2. Menafsirkan
temuan penelitian.
3. Menganalisis
hasil penelitian.
4. Mengintegrasikan
temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
5. Memodifikasi
teori yang ada atau menyusun teori baru.
6. Menjelaskan
implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.
BAB
VI PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV.
Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV.
2. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.
Daftar
Pustaka
Ø Baris
pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai
dengan 3 ketukan ke kanan.
Ø Jarak
antar baris adalah 1,5 spasi.
Ø Daftar
pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis.
Ø Jika
penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis
harus dicantumkan ulang.
Teknik:
Ø Nama
penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.
Ø Tahun
terbit karya ilmiah yang bersangkutan.
Ø Judul
karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata
kecuali untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.
Ø Data
publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
LAMPIRAN
Format Penulisan Untuk Karya Tulis IPA.
Pada dasarnya karya tulis sains memuat format yang sama seperti karya tulis lainnya seperti karya tulis social. Namun, ada perbedaan pada BAB III atau pada metodologi penelitian. Pada Penelitian Sains BAB III Metodologi diganti dengan “Bahan dan Cara Kerja”, yang di dalamnya memuat unsur:
BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA.
Bab ini merupakan bab karya tulis yang penataannya disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Penyajian penelitian yang bercorak eksperimental dapat dibagi dalam empat bagian, yaitu:
Format Penulisan Untuk Karya Tulis IPA.
Pada dasarnya karya tulis sains memuat format yang sama seperti karya tulis lainnya seperti karya tulis social. Namun, ada perbedaan pada BAB III atau pada metodologi penelitian. Pada Penelitian Sains BAB III Metodologi diganti dengan “Bahan dan Cara Kerja”, yang di dalamnya memuat unsur:
BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA.
Bab ini merupakan bab karya tulis yang penataannya disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Penyajian penelitian yang bercorak eksperimental dapat dibagi dalam empat bagian, yaitu:
A. Lokasi
Dituliskan tempat dan waktu penelitian. Keterangan mengenai tempat diberikan selengkap mungkin. Jika perlu melengkapi koordinat dan petanya.
Dituliskan tempat dan waktu penelitian. Keterangan mengenai tempat diberikan selengkap mungkin. Jika perlu melengkapi koordinat dan petanya.
B. Bahan
Diuraikan semua bahan yang digunakan dalam penelitian, baik sampel maupun bahan habis pakai, seperti bahan kimia. Penyebutan bahan yang digunakan hendaknya disertai keterangan yang terperinci. Misalnya bahan kimia hendaknya disertai dengan merk dagang.
Diuraikan semua bahan yang digunakan dalam penelitian, baik sampel maupun bahan habis pakai, seperti bahan kimia. Penyebutan bahan yang digunakan hendaknya disertai keterangan yang terperinci. Misalnya bahan kimia hendaknya disertai dengan merk dagang.
Sumber : http://ycdyt.blogspot.com/2012/12/proses-penulisan-karya-ilmiah.html
Langganan:
Postingan (Atom)